Minggu, 21 Desember 2014

Komunikasi Masaa



Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak (publik).
Organisasi - organisasi media ini akan menyebarluaskan pesan-pesan yang akan memengaruhi dan mencerminkan kebudayaan suatu masyarakat, lalu informasi ini akan mereka hadirkan serentak pada khalayak luas yang beragam. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat.
Dalam komunikasi masa, media masa menjadi otoritas tunggal yang menyeleksi, memproduksi pesan, dan menyampaikannya pada khalayak
Contoh media masa:
1.      Media Cetak               :
 Surat kabar, majalah, Tabloid, Buku Teks, Newsletter, Buletin
2.      Media Elektronik        :
Radio, Televisi, Internet, Handphone, Proyektor Video, Komputer
3.      Media Langsung/lainnya:
Benda Nyata, Model, Guru, Papan Tulis, Kertas, Pena

Yang terpenting adalah bukan jenis media massanya tetapi yang di perlukan adalah pemahaman lebih luas dari konsep-konsep tersebut, apakah semua media beroperasi sama


1.Efek Kognitif
Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informative bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif. Melalui media massa, kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung

2.Efek Afektif
yaitu efek yang berhubungan dengan perasaan. Misalnya, komunikasi menyebabkan orang yang semula merasa tidak senang menjadi senang, yang semula sedih menjadi gembira, atau yang semula merasa takut atau malu menjadi berani. Khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan sedih, iba, bahagia, dan lain sebagainya setelah mendapatkan pesan dari media massa.
Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya efek afektif dari komunikasi massa.
·         Suasana emosional
sebuah film, iklan, ataupun sebuah informasi, akan dipengaruhi oleh suasana emosional kita. Film sedih akan sangat mengharukan apabila kita menontonnya dalam keadaan sedang mengalami kekecewaan. Adegan-adegan lucu akan menyebabkan kita tertawa terbahak-bahak bila kita menontonnya, faktor inilah salah satu yang mendukung adanya efek afektif.
·         Skema kognitif
Skema kognitif merupakan naskah yang ada dalam pikiran kita yang menjelaskan tentang alur peristiwa. Kita tahu bahwa dalam sebuah film action, yang mempunyai lakon atau aktor/aktris yang sering muncul, pada akhirnya akan menang. Oleh karena itu kita tidak terlalu cemas ketika sang pahlawan jatuh dari jurang. Kita menduga, pasti akan tertolong juga.
·         Situasi terpaan (setting of exposure)
Kita akan sangat ketakutan menonton film The Real Pocong misalnya, atau film horror lainnya, bila kita menontonnya sendiri di rumah tua, ketika hujan lebat, dan tiang-tiang rumah berderik. Maka secara otomatis semua saraf hanya berkata “takut”.
 Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak lebih ketakutan menonton televisi dalam keadaan sendiri atau di tempat gelap. Begitu pula reaksi orang lain pada saat menonton akan mempengaruhi emosi kita pada waktu memberikan respons. Faktor terpaan inilah yang di maksud dengan efek afektif.
·         Faktor predisposisi individual
kecenderungan untuk menerima atau menolak sesuatu berdasarkan pengalaman dan norma yg dimilikinya. Faktor ini menunjukkan sejauh mana orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditampilkan dalam media massa. Dengan tanggapan penonton, pembaca, atau pendengar, menempatkan dirinya dalam posisi tokoh. Ia merasakan apa yang dirasakan tokoh. Karena itu, ketika tokoh  itu kalah, ia juga kecewa; ketika tokoh berhasil, ia gembira. Predisposisi Individual, dapat juga mengacu pada karakteristik khas individu. Orang yang melankolis cenderung menanggapi suatu kejadian lebih emosional daripada orang yang periang. Orang yang periang akan senang bila melihat adegan-adegan lucu atau film komedi daripada orang yang melankolis. Beberapa penelitian membuktikan bahwa acara yang sama bisa ditanggapi berlainan oleh orang-orang yang berbeda.

3.Efek Behavioral
Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan.

Faktor-Faktor
Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya efek afektif dari komunikasi massa.
1.      Suasana emosional
Dari contoh-contoh di atas dapat disimpulkan bahwa respons kita terhadap sebuah film, iklan, ataupun sebuah informasi, akan dipengaruhi oleh suasana emosional kita. Film sedih akan sangat mengharukan apabila kita menontonnya dalam keadaan sedang mengalami kekecewaan. Adegan-adegan lucu akan menyebabkan kita tertawa terbahak-bahak bila kita menontonnya setelah mendapat keuntungan yang tidak disangka-sangka.
2.      Skema kognitif
Skema kognitif merupakan naskah yang ada dalam pikiran kita yang menjelaskan tentang alur eristiwa. Kita tahu bahwa dalam sebuah film action, yang mempunyai lakon atau aktor/aktris yang sering muncul, pada akahirnya akan menang. Oleh karena itu kita tidak terlalu cemas ketika sang pahlawan jatuh dari jurang. Kita menduga, asti akan tertolong juga.
3.      Situasi terpaan (setting of exposure)

Kita akan sangat ketakutan menonton film Suster Ngesot, misalnya, atau film horror lainnya, bila kita menontontonnya sendirian di rumah tua, ketika hujan labt, dan tiang-tiang rumah berderik. Beberpa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak lebih ketakutan menonton televisi dalam keadaan sendirian atau di tempat gelap. Begitu pula reaksi orang lain pada saat menonton akan mempengaruhi emosi kita pada waktu memberikan respons.

4.      Faktor predisposisi individual

Faktor ini menunjukkan sejauh mana orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditampilkan dalam media massa. Dengan identifikasi penontotn, pembaca, atau pendengar, menempatkan dirinya dalam posisi tokoh. Ia merasakan apa yang dirasakan toko. Karena itu, ketika tokoh identifikasi (disebut identifikan) itu kalah, ia juga kecewa; ketika ientifikan berhasil, ia gembira.



Kasus
 aksi tawuran yang menyebabkan seorang pelajar SMA Adi Luhur Condet tewas membuat dunia pendidikan di DKI Jakarta menjadi tercoreng."Kan itu sekolah swasta ya, walaupun swasta dia harus menjaga integritas dunia pendidikan. Saya kira teman-teman udah tau lah, kalau saya udah bertindak," ucapnyaDengan kejadian itu mengaku turut berduka cita dengan keluarga yang ditinggalkan. Dia berharap pelaku aksi tawuran yang mengakibatkan satu orang tewas dapat bertobat. "Yang pertama itu saya minta maaf, yang kedua saya berdoa supaya bertobat, yang meninggal supaya diampuni, keluarganya semoga tabah menerima. Terus yang hidup semoga sadar kalau gak sadar ya disadarkan," kata dia.Dia mengatakan sudah menginstruksikan Kepala Bidang di SMA untuk menelusuri kejadian yang sebenarnya. Hingga, saat ini dia belum mendapatkan laporan terkait tewasnya satu pelajar akibat aksi tawuran. Namun, untuk sanksinya dia menyerahkan pada pihak sekolah."Kan kalau siswa itu tanggung jawab sekolah, kalau saya akan memanggil kepala sekolahnya terlebih dahulu," ucapnya. Jadi membuat semua pelajar menjadi ingin mencoba

Sumber: http://www.tribunnews.com/metropolitan/2014/08/15/kasus-tawuran-bikin-malu-dunia-pendidikan

Rabu, 12 November 2014

Manajemen Informatika - Perencanaan tujuan





Manajemen Umum

Nama : Aditya Dwi Nugraha
Kelas : 1DB02
NPM : 30114293







BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Dalam suatu pemasaran banyak sekali berbagai macam kuliner. Maka kami tergerak membuat kuliner.
Secara peribadi kami membangun usaha di karenakan kesukaan kami mengkonsumsi olahan buah-buahan, maka kami memutuskan untuk membuat olahan tempe.
Banyak aktivitas yang di jalani setiap orang perharinya dengan aktivitas yang semakin padat dan panasnya di Indonesia membuat banyak orang membutuhkan asupan makan dan minum yang bermanfaat untuk kesehatan untuk kesehatan tubuh. Makanan dan minuman yang sudah di pasaran memang sudah beragam.
Maka dari itu kami membuat “Tempe” sebagai salah satu makanan pokok dengan kualitas bagus, nikmat, sehat, dan lezat serta di jual dengan harga yang cukup terjangkau

BAB II
ISI BUSINESS PLAN
2.1VISI DAN MISI
VISI
                Menjadikan perusahaan kuliner yang lebih mementingkan nilai gizi untuk asupan para konsumen
MISI
1.       Menciptakan makanan sehat, begizi dan lebih mementingkan kehigenisan
2.       Memberikan harga yang cukup terjangkau kepada konsumen untuk mendapatkan asupan yang sehat dan bergizi
3.       Menciptakan Inovasi baru dalam bidang kuliner





2.2IDENTIVIKASI USAHA
·         Nama Usaha              :  PT.Tempe Usaha
·         Pemilik Usaha           :  Aditya Dwi Nugraha
·         Alamat Usaha            :  JL. Kebagusan City
·         Contac Person          :  083871338700

2.3RUANG LINGKUP USAHA
Ruang lingkup usaha yang kami rintis ini masih dalam usaha rumah kecil, tetapi usaha ini bisa sangat menjanjikan karena produk ini yang kami produksi dapat di nikmati oleh semua kalangan.
                Tujuan Usaha :
1.       Mendapatkan penghasilan
2.       Memenuhi kebutuhan konsumen
3.       Menggali bakat dalam hal berbisnis
2.4RENCANA ORGANISASI
Manajemen       :               1 Orang
Produksi              :               3 Orang
Pemasaran         :               2 Orang
Keuangan            :               1 Orang
Dan tingkat pendidikan MIN Sekolah Menengah Atas











BAB III
ANALISIS USAHA
3.1ANALISIS USAHA
Usaha kami bergerak dalam bidang makanan pokok karena kami termasuk orang yang hobi dalam usaha, karena di Indonesia Buah-buahan bisa kita jumpai dengan mudah dan banyak orang yang menyukai tempe karena vitamin dan nilai gizi yang sangat cukup.


3.2MODAL USAHA
                        Modal Usaha kami berjumlah Rp.7.500.000 yang berasal dari modal sendiri

3.3KEISTIMEWAAN PRODUK
·         Harga cukup terjangkau untuk semua kalangan
·         Sajian makanan yang pokok
·         Hidangan cepat saji yang dapat di terima oleh semua kalangan baik dari anak kecil maupun orang dewasa


BAB IV
DESKRIPSI TENTANG USAHA

4.1JENIS USAHA
Kami menjual makanan pokok berjenis tempe, yang  terjangkau harganya dan lumayan untuk makan sehari hari.

4.2PROSPEK USAHA
Prospek perusahaan kami untuk jangka panjang akan memperkenalkan produk kami ke wilayah yang lebih luas seperti di seluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sehingga akan banyak masyarakat yang mengetahui produk yang kami hasilkan dan juga kami mengusahakan agar produk kami bisa lebih dikenal lagi diluar daerah Jakarta.


BAB V
RENCANA PRODUKSI
Target produksi kami dalam jangka 1 hari sebesar 500 lembar tempe

4.3BAHAN BAKU DAN PENGUNAANNYA
Bahan-bahan untuk membuat Tempe    :
·         Kacang Kedelai
·         Ragi kedelai
·         Air
Alat Untuk Membuat                                                     :
·         Panci
·         Kompor Gas
·         Gas
·         Ember


Cara Pembuatan Tempe                                                               :
Cara Membuat Tempe atau Resep Membuat Tempe:
1. Cuci kacang kedelai lalu rendam selama 24jam.
2.Kacang kedelai akan mengembang.
3.Setelah kacang mengembang,kupaslah kacang kedelai dari   
4.Setelah kacang bersih,tuagkan kacang ke panci dan beri air                                                                                                   secukupnya. Lalu,rebus selama 30 menit.
5.Setelah direbus selama 30menit,buanglah aair yang ada dalam panci tersebut. Proses ini digunakan untuk mengeringkan kacang tersebut.
6.Tuangkan kacang ke wadah yang lainnya. Lalu tuangkan ragi kedalamnya. Aduk hingga merata.
7.Setelah merata,pindahkan kacang kedelai kedalam plastik.
8.Tutup plastik dengan rapat(dapat dilakukan dengan mengelas api lilin.
9.Simpan kacang kedelai ditempat yang hangat.
10 Lalu tunggu selama 2 hari.
11 Setelah 2 hari,tempe sudah jadi dan siap untuk diolah menjadi masakan yang lezat dan sesuai   dengan selera kita.
Bahan-bahan untuk membuat tempe:
Kacang kedelai 1kg(sesuai yg dibutuhkan) dan ragi tempe 2gram.


BAB VI
RENCANA PERMODALAN

6.1MODAL USAHA
Modal Usaha  Mandiri                    :               Rp.7.500.000
                        6.2PENENTUAN HARGA PRODUKSI
Biaya baku                                          :               Rp.1.000.000,-
Biaya Peolong                                    :               Rp.    350.000,-
Total Biaya Produksi                       :               Rp.1.350.000,-
Biaya ADM                                          :               Rp.      10.000,-
Biaya Cetak Laporan                       :               Rp.        4.000,-
Biaya Cetak Brosure                        :               Rp.      40.000,-
Total Biaya Oprasional                  :               Rp.     44.000,-

                Harga Pokok Produksi Tempe adalah      :
J-FIC2    :               (Rp.1.350.000 + Rp. 44.000)/400Potong = Rp.4413

6.3PENENTUAN HARGA JUAL
Harga pokok produksi Tempe adalah
Rp.1.350.000,- laba yang kami harapkan Rp.4587,-
Sehingga harga jual  Tempe perpotong adalah Rp.9000







BAB VII
RENCANA PEMASARAN

7.1ANALISIS PERSAINGAN USAHA
SWOT
A.    STRENGTH
·         Bahan bakunya mudah di temukan
·         Menggunakan bahan dan proses yang berkualitas
B.    WEAKNESS
·         tahan lama dan tidak mudah basi
C.     OPPORTUNITIES
·         Banyak di sukai banyak kalangan
D.    THREATS
·         Selera Konsumen Variatif
·         Munculnya Pesaing baru
·         Adanya Jenis Miuman yang sama
7.2ANALISIS 4P
1.     PRODUCT
·         Type                              :
·         Brand                            :
·         Quality                          :
·         Packing                         :
2.     PRICE
·         Price List                      :               Rp.9.000,-/Potong
3.     PROMOTION
·         Advertising                 :               menggunakan media jejaring sosial
·         Sales Promotion       :               mempromosikan penjualan kepada
konsumen
·         Personal Selling        :               menjual kepadang penjual secara
langsung
4.     PLACE
·        Berlokasi di wilayah perumahan Sentul City 3 dan di pinggir Jalan


BAB VIII
RESIKO DAN ANTISIPASI

9.1 RESIKO YANG MUNGKIN TERJADI DALAM USAHA
1.  Harga bahan bahan yang selalu mengalami turun dan naik
2.  Adanya persaingan dengan usaha yang sejenis
3.  Tidak tercapainya terget produksi
4.  Adanya buah yang terlalu matang

9.2 ANTISIPASI YANG TERJADI DALAM USAHA
1.  Memiliki tempat langganan untuk membeli barang pokok
2.  Selalu memberi Citarasa terbaik
3.  Memeriksa sebelum membeli
4.  Setiap hari di lakukannya  penulisan data penjualan



BAB IX
PENGEMBANGAN USAHA
Sebagian besar sudah banyak cabang yang sudah tersebar ke seluruh jakarta, itu sangat banyak perubahan atas cabang yang behasil saya buat,





BAB X
KESIMPULAN
Semua usaha banyak di mulai dari bawah, semakin kita bekerja keras semkain besar kemungkinan kita banyak laba/untung yang kita peroleh